Memahami 16 Mode Penayangan Produk di Katalog V6

Katalog Elektronik Versi 6 bukan sekadar etalase online untuk produk yang bisa dibeli oleh pemerintah—ia adalah sebuah ekosistem aturan yang menyusun bagaimana produk bisa tampil, siapa yang boleh menayangkan, dan label apa yang muncul di halaman produk. Di tengah kompleksitas itu ada konsep yang sering membingungkan pengguna baru: 16 mode penayangan produk. Mode-mode ini bukan angka-angka eksotik tanpa makna; mereka merepresentasikan kombinasi teknis dan kebijakan tentang kategori produk, sumber master data, siapa penayangnya, apakah kurasi berlaku, serta bentuk label kredibilitas (misalnya Official Vendor atau Verified Product) yang akan terlihat oleh pembeli. Penjelasan ini merujuk pada dokumen Pengelolaan Katalog Elektronik & Pencantuman Produk yang Anda unggah dan mencoba menjelaskan secara sederhana, langkah demi langkah, apa maksud dari 16 mode tersebut dan bagaimana memahaminya saat bekerja dengan katalog.

Kenapa Ada 16 Mode?

Secara sederhana, jumlah “16” muncul karena katalog mengkombinasikan beberapa dimensi pengaturan yang bersifat biner atau multi pilihan: apakah kategori itu khusus (memakai master data pengelola) atau umum; apakah produk ditayangkan berdasarkan master produk yang tercatat atau sebagai non-master (penayangan bebas oleh penyedia); apakah penayangan dilakukan oleh pemilik master (produsen/principal/pemilik merek/distributor) atau oleh penayang lain; serta apakah penayangan bersifat privat atau publik, dan apakah kurasi diterapkan atau tidak. Kombinasi-kombinasi ini menghasilkan varian penayangan yang berbeda-beda, dan diagram dalam pedoman menampilkan peta 16 kemungkinan itu sehingga setiap situasi operasional dapat dipetakan ke salah satu mode. Dengan kata lain, 16 mode itu adalah cara teknis untuk merangkum semua kemungkinan legal-teknis yang mungkin ditemui di lapangan.

Dimensi penting yang membentuk setiap mode

Agar tidak tersesat dalam angka, ada baiknya mengenal dimensi utama yang selalu muncul saat kita membaca mode penayangan:

Pertama, kategori produk—apakah kategori itu diberi label khusus (seringkali berarti ada master produk yang disediakan pengelola) atau umum (penyedia bebas menayangkan produk sesuai kategori). Perbedaan ini menentukan apakah penayangan dibatasi pada daftar master atau terbuka bagi siapa saja yang memenuhi persyaratan.

Kedua, asal master data—master bisa disediakan oleh pengelola katalog (khusus) atau oleh penyedia (master produk penyedia), atau sama sekali tidak ada master (non-master). Jika master ada dan dilengkapi dengan elemen seperti HET, merek, spesifikasi, maka harga dan atribut produk akan lebih terjaga.

Ketiga, siapa penayangnya—ada level penayang yang disebut pemilik master (misalnya produsen, pemilik merek) dan ada penayang lain (misalnya distributor, agen, pelaku usaha dengan KBLI sesuai). Mode berbeda muncul bergantung siapa yang menayangkan produk yang sama.

Keempat, kurasi dan label—apabila suatu kategori Level III menerapkan kurasi wajib atau pilihan, atribut seperti TKDN, SNI, atau HET hanya akan muncul setelah kurasi lulus. Produk yang lulus kurasi bisa memperoleh label seperti Verified Product (VP) dan/atau Official Vendor (OV). Label-label inilah yang akan tampak pada halaman produk untuk memberi sinyal kepercayaan kepada pembeli.

Kelima, akses publik/privat—ada penayangan yang bersifat publik (dapat dilihat/diakses semua pengguna katalog) dan ada yang privat (terbatas untuk kelompok pengguna tertentu). Status ini mempengaruhi siapa yang akan melihat produk dan dalam konteks apa produk itu dapat dibeli.

Empat kelompok mode yang mudah diingat

Agar lebih praktis, 16 mode dapat dikelompokkan menjadi empat keluarga besar berdasarkan dua pertanyaan kunci: apakah kategori khusus atau umum, dan apakah produk berbasis master atau non-master. Setiap keluarga kemudian bercabang menjadi beberapa variasi berdasarkan kombinasi penayang (pemilik atau bukan), kurasi (ada/tidak), serta label yang keluar.

Membaca diagram mode

Dokumen yang Anda unggah memuat tabel contoh yang menunjukkan urutan produk tayang 1 sampai 15 dengan label yang berbeda: beberapa produk menampilkan label OV + VP, beberapa hanya OV, beberapa hanya VP, dan beberapa tanpa label sama sekali. Urutan ini adalah representasi nyata dari bagaimana kombinasi kategori, master, penayang, dan kurasi menghasilkan tampilan akhir pada katalog. Dengan kata lain, saat Anda melihat sebuah produk dengan label OV + VP, itu menandakan bahwa penayang adalah vendor resmi (Official Vendor) dan produk telah lulus verifikasi kurasi sehingga atribut klaim muncul (Verified Product). Sebaliknya produk tanpa label berarti tidak ada jaminan kurasi/OV yang melekat sehingga pembeli mesti lebih berhati-hati.

Mode-mode yang menonjol

Beberapa mode memiliki implikasi praktis yang langsung terasa bagi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Pejabat Pengadaan (PP). Mode di mana produk tampil sebagai Verified Product memberikan tingkat kepastian lebih tinggi: klaim teknis (misalnya TKDN atau SNI) telah diverifikasi sehingga pembeli dapat mengandalkan atribut tersebut untuk memenuhi persyaratan pengadaan. Mode yang melahirkan label Official Vendor menandakan penayang resmi—seringkali pemilik merek, distributor resmi, atau pelaku usaha yang memenuhi kriteria KBLI untuk kategori tersebut—yang biasanya lebih dapat dipercaya dari sisi ketersediaan stok dan layanan purna jual. Mode tanpa label artinya produk tetap bisa tayang dan dibeli, namun risiko administratif dan teknis belum disederhanakan oleh kurasi.

Mode yang berhubungan dengan master produk pengelola (kategori khusus)

Pada kategori khusus, pengelola katalog menyiapkan master data produk. Master ini biasanya memuat nama produk, merek, spesifikasi teknis, dan bila ada, Harga Eceran Tertinggi (HET). Penayangan pada kategori khusus sering dibatasi hanya pada produk yang tercatat pada master tersebut—ini menciptakan mode-mode penayangan yang ketat tetapi memberikan keuntungan berupa konsistensi data dan pengendalian harga. Jika master oleh pengelola dilengkapi HET, harga produk tayang cenderung lebih terjaga dari potensi kemahalan. Di skenario seperti ini, mode yang muncul biasanya menonjolkan label verifikasi bila kurasi juga diterapkan. Pedoman menjelaskan bahwa penayangan produk pada kategori khusus bisa saja privat atau publik tergantung kebutuhan koleksi.

Mode yang berhubungan dengan non-master (kategori umum)

Sebaliknya, pada kategori umum penyedia bebas menayangkan produk sesuai kategori selama memenuhi persyaratan dasar. Mode-mode yang berasal dari jalur non-master memberi peluang lebih luas bagi banyak penyedia—termasuk UMKM—untuk menampilkan produk mereka. Namun, kebebasan ini datang bersama kebutuhan kehati-hatian: bila kurasi tidak diterapkan atau klaim tidak diklaim oleh penyedia, atribut penting tidak terlihat dan pembeli mesti melakukan verifikasi tambahan sebelum membeli. Oleh karena itu, mode non-master seringkali menghasilkan label yang beragam, dari VP sampai tanpa label, tergantung apakah penyedia mengikuti proses kurasi. Penjelasan tentang perbedaan master/non-master dan dampaknya terhadap harga dan kurasi termuat di pedoman.

Peran kurasi wajib dan kurasi pilihan dalam membentuk mode

Salah satu penyusun utama mode adalah apakah suatu kategori menerapkan kurasi wajib atau kurasi pilihan. Dokumen menyatakan bahwa kurasi wajib diterapkan pada seluruh kategori Level III, sementara kurasi pilihan diberlakukan pada kategori tertentu sesuai pengumuman. Kurasi wajib berarti bahwa ketika penyedia mengklaim atribut seperti TKDN, SNI, atau merek, klaim tersebut harus melalui proses verifikasi sebelum muncul dalam data produk. Jika kurasi sukses, produk memperoleh label Verified Product; jika tidak, produk tetap tayang namun atribut klaim itu tidak muncul. Dengan demikian, mode-mode yang muncul pada kategori yang diawasi kurasi akan menandakan tingkat kepastian teknis yang berbeda dari kategori tanpa kurasi. Ini adalah alasan mengapa 16 mode dibuat—untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan verifikasi tersebut.

Siapa yang bisa menjadi pemilik master dan apa artinya bagi mode?

Pemilik master produk biasanya adalah produsen/principal, distributor/agen, pemilik merek atau pemegang lisensi. Ketika pemilik master juga aktif menayangkan produknya, mode yang berlaku cenderung memberikan label resmi (OV) karena ada korelasi antara kepemilikan master dan keaslian produk. Ada pula situasi di mana pelaku usaha lain yang memiliki KBLI sesuai dapat menayangkan produk dari master tersebut (misalnya distributor lokal yang berhak menayangkan produk pemilik master), sehingga mode akan menempatkan OV namun status VP bergantung pada hasil kurasi. Pedoman menunjukkan bahwa peran level penayang penting dalam menentukan label akhir.

Bagaimana mode memengaruhi keputusan pembelian di praktik?

Bagi pengguna katalog—pejabat pembelian di kementerian atau pemerintahan daerah—memahami mode membantu mengambil keputusan lebih cepat. Jika produk bertanda OV+VP pada kategori khusus, pembeli bisa lebih aman dalam menggunakan e-purchasing karena ada lapisan jaminan administratif dan teknis. Jika produk tanpa label atau berasal dari non-master pada kategori umum, pembeli perlu memeriksa dokumen pendukung atau meminta konfirmasi tambahan agar sesuai persyaratan pengadaan. Dengan kata lain, mode membantu menilai risiko pembelian hanya dengan melihat tampilan produk, sehingga proses seleksi menjadi lebih efisien tanpa mengurangi kehati-hatian. Hal ini dijelaskan di beberapa bagian pedoman mengenai label dan kewajiban verifikasi unit pengguna.

Ilustrasi alur dari satu produk hingga muncul sebagai OV+VP

Bayangkan sebuah produsen alat kesehatan mendaftarkan master produknya di katalog pusat (kategori khusus). Mereka melampirkan spesifikasi, sertifikat SNI, dan HET. Pengelola katalog atau kurator kemudian menjalankan kurasi untuk memverifikasi klaim SNI dan HET. Setelah lulus kurasi, produk tampak di katalog dengan label Verified Product, dan karena penayangan dilakukan oleh pemilik master, label Official Vendor juga melekat. Ini adalah salah satu mode—salah satu dari 16—di mana kombinasi master oleh pengelola (atau master penyedia), kurasi lulus, dan penayang pemilik menghasilkan tampilan dengan OV+VP. Diagram pedoman memvisualisasikan skenario semacam ini sebagai sel tertentu dalam peta 16 mode.

Risiko jika mode tidak dipahami

Jika penyedia tidak memahami mode, mereka mungkin gagal menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan label yang meningkatkan peluang terpilih. Jika pembeli tidak memahami mode, mereka mungkin terlalu percaya pada produk tanpa label atau sebaliknya menolak produk yang sebenarnya sah. Ketidaktahuan tentang apakah sebuah kategori adalah khusus atau umum, atau apakah kurasi wajib berlaku, bisa menyebabkan kesalahan administratif atau keterlambatan layanan publik. Oleh karena itu, pedoman menekankan pembinaan penyedia, keterbukaan informasi kategori, dan keterangannya pada pengumuman penayangan agar semua pihak memahami mode yang berlaku.

Menyikapi 16 mode

Untuk pengguna katalog: pertama periksa apakah kategori yang Anda butuhkan adalah khusus atau umum, lalu lihat apakah produk memiliki label VP atau OV. Jika tidak ada label, minta dokumen pendukung sebelum memesan. Untuk penyedia: pastikan master produk lengkap bila menarget kategori khusus, dan siapkan dokumen untuk kurasi bila mengklaim TKDN, SNI, atau HET. Bagi pengelola: susun pengumuman penayangan yang jelas soal KBLI, kurasi, dan akses publik/privat agar mode yang berlaku diketahui sejak awal.

16 mode sebagai peta navigasi, bukan hambatan

16 mode penayangan produk di Katalog V6 mungkin terlihat rumit pada awalnya, tapi sejatinya mereka adalah peta navigasi yang membantu setiap aktor—pengelola, penyedia, dan pembeli—memahami bagaimana produk bisa muncul dan apa makna label yang terlihat. Mode-mode itu menggabungkan keputusan kebijakan (kategori khusus vs umum), data teknis (master vs non-master dan HET), verifikasi (kurasi), dan tata kelola penayangan (pemilik master vs penayang lain, publik vs privat). Bila dipahami, peta 16 mode menjadikan katalog sebagai alat yang lebih andal: mempercepat pembelian, meningkatkan akuntabilitas, dan memberi sinyal kepercayaan yang bisa dibaca sekilas oleh pengguna.

Penutup

Jangan biarkan angka “16” menakutkan—anggaplah ia sebagai kumpulan kombinasi yang bisa dipelajari lewat pengalaman. Mulailah dengan membaca pengumuman kategori sebelum menayangkan atau membeli, perhatikan label pada produk, dan gunakan pedoman kurasi sebagai acuan saat klaim teknis muncul. Seiring waktu, membaca mode akan menjadi naluri: Anda akan bisa menilai tingkat risiko dan kepastian produk hanya dari tampilan singkat di katalog.