Mengapa Ada Produk yang Ditandai “Dalam Proses Kurasi”?

Label yang Sering Menimbulkan Pertanyaan

Saat menelusuri katalog elektronik, pembeli atau penyedia mungkin pernah melihat keterangan “Produk Masih dalam Proses Kurasi” atau tanda lain yang menunjukkan bahwa sebagian data belum diverifikasi. Label ini bukan sekadar tekstual tanpa makna — ia adalah penanda bahwa ada klaim atau atribut pada produk yang sedang diperiksa oleh pihak yang berwenang sebelum klaim itu ditampilkan secara resmi di halaman produk. Memahami alasan di balik penandaan tersebut penting untuk pejabat pengadaan agar tidak salah menilai produk, dan penting pula bagi penyedia agar tahu langkah apa yang perlu dilakukan untuk mempercepat verifikasi. Dokumen pedoman pengelolaan katalog menjelaskan secara rinci peran kurasi, apa saja yang dikurasi, dan apa akibat teknisnya bagi tampilan produk.

Apa itu Kurasi dan Mengapa Perlu Dilakukan?

Kurasi adalah proses verifikasi klaim yang diajukan penyedia terhadap atribut produk—misalnya klaim merek, sertifikasi seperti SNI, persentase TKDN, HET, atau persyaratan lain yang ditetapkan pada suatu kategori Level III. Tujuan kurasi bukan memperlambat pasar, melainkan memastikan bahwa informasi yang muncul sebagai dasar keputusan pembelian dapat dipertanggungjawabkan. Ketika sebuah produk mengklaim atribut tertentu yang berdampak pada pemilihan barang (misalnya klaim “produk lokal” atau sertifikat mutu), kurator menyaring dan menilai bukti yang dilampirkan agar klaim tersebut bukan sekadar klaim pemasaran. Proses ini menjaga kualitas data katalog dan melindungi anggaran publik dari risiko pembelian berdasarkan klaim yang tidak benar.

Kurasi Wajib dan Kurasi Pilihan

Dalam kerangka katalog versi 6 terdapat pembagian kurasi menjadi kurasi wajib dan kurasi pilihan. Kurasi wajib diterapkan pada seluruh kategori Level III untuk klaim-klaim tertentu—misalnya TKDN, SNI, atau klaim merek—sehingga atribut terkait tidak akan muncul sampai dinyatakan lulus kurasi. Sementara kurasi pilihan diberlakukan pada kategori tertentu sesuai pengumuman penayangan; pada kategori ini produk yang mengklaim atribut tertentu akan diberi keterangan “masih dalam proses kurasi” sampai verifikasi selesai. Perbedaan ini penting: pada kurasi wajib, ketentuan lebih generik dan luas, sedangkan kurasi pilihan bergantung pada keputusan manajer kategori untuk kategori spesifik.

Mengapa Produk Tetap Tayang Meski Dalam Proses Kurasi?

Salah satu kekhasan sistem katalog adalah produk dapat tetap muncul (tayang) walau klaim tertentu belum terverifikasi. Ini sengaja diatur agar pasar tidak tertutup dan pembeli tetap dapat melihat opsi produk sementara atribut klaim menunggu verifikasi. Namun, ketika klaim seperti TKDN atau SNI diklaim, atribut tersebut tidak akan tampil sampai kurasi lulus—sehingga pembeli melihat produk tanpa atribut yang diklaim. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan: memberi ruang bagi penyedia agar dapat menawarkan produknya, sekaligus melindungi pembeli dari membuat keputusan berdasarkan klaim yang belum diverifikasi. Dokumen pedoman menegaskan bahwa produk tayang tidak selalu bermakna klaim telah tervalidasi.

Alasan Praktis Mengapa Produk Bisa Berstatus “Dalam Proses Kurasi”

Ada beberapa alasan umum mengapa sebuah produk diberi keterangan “dalam proses kurasi”. Pertama, penyedia mengklaim atribut yang memang wajib diverifikasi—seperti menyatakan persentase TKDN, mengklaim SNI, atau mengklaim hak sebagai pemilik merek—tetapi dokumen pendukung belum diunggah atau perlu pemeriksaan lebih lanjut. Kedua, dokumen yang dilampirkan tidak lengkap, tidak bisa ditelusuri, atau memerlukan konfirmasi dari pihak ketiga (misalnya konfirmasi langsung kepada pemilik merek atau badan sertifikasi). Ketiga, antrian kerja kurator besar sehingga waktu verifikasi memakan waktu; ini adalah masalah kapasitas operasional bukan semata-mata kualitas klaim. Keempat, ada ketidaksesuaian data—misalnya perbedaan penulisan nama produk antara master data dan sertifikat—yang memerlukan klarifikasi. Semua alasan ini lazim ditemukan dalam praktik penayangan produk.

Klaim yang Paling Sering Memicu Kurasi

Beberapa klaim yang hampir selalu memicu kurasi adalah klaim TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), klaim SNI atau sertifikasi teknis lain, klaim kepemilikan merek atau distributor resmi, dan klaim HET (Harga Eceran Tertinggi) apabila kategori mensyaratkannya. Ketika penyedia menandai produknya memiliki atribut-atribut tersebut, sistem akan menandai kebutuhan verifikasi sehingga kurator akan meninjau dokumen pendukung sebelum atribut itu muncul. Dengan demikian, klaim-klaim yang berdampak langsung pada prioritas pemilihan produk oleh PPK umumnya berada di bawah lingkup kurasi wajib.

Siapa yang Melakukan Kurasi dan Bagaimana Mekanismenya?

Kurasi dilakukan oleh kurator yang ditunjuk oleh pengelola katalog—pada tingkat pusat kurasi dilaksanakan oleh tim LKPP bersama mitra instansi pengelola (MIP), sedangkan untuk katalog sektoral atau lokal kurasi juga melibatkan K/L atau pemerintah daerah sesuai kewenangan. Mekanisme umum melibatkan pemeriksaan dokumen yang diunggah, verifikasi nomor atau sertifikat ke lembaga penerbit, dan bila perlu meminta klarifikasi dari penyedia. Jika klaim berasal dari pihak ketiga (misalnya klaim sebagai distributor resmi), kurator dapat menghubungi pemilik merek atau principal untuk konfirmasi. Hasil kurasi akan menentukan apakah atribut dikabulkan (muncul di laman produk) atau tidak.

Dampak Label “Dalam Proses Kurasi” Bagi Pembeli (PPK)

Bagi pejabat pembelian label itu adalah sinyal kehati-hatian: produk tetap dapat dilihat dan dibeli, tetapi atribut-atribut penting yang memengaruhi keputusan pembelian belum terkonfirmasi. Oleh karena itu PPK dianjurkan memeriksa kelengkapan dokumen dan melakukan verifikasi tambahan bila perlu sebelum memesan—misalnya meminta dokumen asli atau klarifikasi kepada penyedia—terutama bila produk harus memenuhi kriteria TKDN, SNI, atau jaminan tertentu. Dengan kata lain, label itu bukan lampu merah absolut, melainkan pengingat agar pembeli tidak menganggap klaim belum diverifikasi sebagai kebenaran.

Apa Arti Label bagi Penyedia dan Tindakan yang Perlu Dilakukan?

Bagi penyedia, munculnya status “dalam proses kurasi” adalah panggilan untuk bertindak proaktif. Langkah praktis yang bisa dilakukan antara lain menyiapkan dan mengunggah dokumen pendukung yang lengkap (sertifikat, surat kuasa distribusi, dokumen TKDN, dokumen HET, dan sebagainya), memastikan format dokumen mudah diverifikasi (nomor sertifikat, tanggal berlaku, lembaga penerbit), serta merapikan konsistensi data master produk (nama produk, model, merek, dan kode). Penyedia juga dapat berkomunikasi langsung dengan manajer kategori atau tim kurasi untuk menjelaskan konteks dokumen jika ada kerancuan. Respons cepat dan kelengkapan bukti seringkali mempercepat proses kurasi.

Mengapa Dokumen yang Lengkap Sering Menjadi Penentu Kecepatan Verifikasi?

Kurator bekerja berdasarkan bukti. Dokumen yang lengkap dan terstruktur memudahkan kurator untuk melakukan cross-check—misalnya memeriksa nomor sertifikat pada basis data lembaga penerbit, atau mengonfirmasi pernyataan TKDN dengan dokumen pendukung distribusi. Sebaliknya, dokumen yang kabur, tanpa nomor referensi, atau tanpa penjelasan komponen pembentukan TKDN memaksa kurator meminta klarifikasi tambahan, sehingga proses memanjang. Oleh karena itu penyedia yang menata dokumen sesuai permintaan kurator akan melihat label “Verified” muncul lebih cepat dibanding mereka yang menyerahkan bukti setengah jadi.

Peran Master Data dan Perbedaan Antara Kategori Khusus dan Umum

Jika sebuah kategori termasuk kategori khusus yang menggunakan master data pengelola, maka produk yang harus sesuai dengan master data itu akan lebih mudah mendapatkan konsistensi tampilan. Namun bila penayangan dilakukan pada kategori umum dengan non-master produk, penyedia bebas menayangkan produknya — tetapi klaim tertentu tetap perlu kurasi. Perbedaan ini memengaruhi proses karena pada kategori khusus master yang dikelola pusat sudah terdiri dari data yang lebih lengkap (nama produk, merek, spesifikasi, bahkan HET), sehingga kurasi lebih terfokus pada klaim-klaim tambahan yang dilampirkan penyedia. Pemahaman jenis kategori membantu penyedia mempersiapkan dokumen yang tepat.

Alasan Kapasitas dan Antrian

Kurasi membutuhkan tenaga manusia dan kadang-kadang pemeriksaan manual ke pihak ketiga. Ketika banyak produk diklaim sekaligus—misalnya pada saat ada program koleksi besar atau banyak penyedia mengunggah dokumen pada saat bersamaan—antrian verifikasi dapat terbentuk. Kondisi ini bukan tanda kegagalan sistem, melainkan indikasi bahwa kapasitas kurator harus menyesuaikan beban kerja. Untuk mengatasi hal ini, pengelola katalog berupaya meningkatkan kapasitas kurator dan memperbaiki alur kerja digital, tetapi sementara itu penyedia disarankan mengunggah dokumen lengkap dari awal agar saat giliran kurator tiba, verifikasi bisa diselesaikan dengan cepat.

Risiko Jika Kurasi Tidak Diperhatikan

Mengabaikan keterangan kurasi berisiko. Bagi pembeli, membeli produk yang menampilkan klaim tapi belum tervalidasi dapat berujung pada ketidakcocokan spesifikasi, masalah garansi, atau ketidaksesuaian regulasi (misalnya kebutuhan SNI). Bagi penyedia, kegagalan melengkapi dokumen dan lulus kurasi mengurangi peluang produk dipilih—apalagi jika ada produk lain yang telah lulus verifikasi dan tampil dengan label VP atau OV+VP. Oleh karena itu mengikuti prosedur kurasi bukan hanya formalitas, tetapi bagian dari praktik bisnis yang meningkatkan kredibilitas penawaran.

Bagaimana Pembeli dan Pengelola Bisa Bersinergi Menghadapi Produk “Dalam Proses Kurasi”?

Pembeli dapat berperan proaktif dengan tidak menganggap keterangan kurasi sebagai sekadar gangguan: cek status kurasi, minta dokumen pendukung bila perlu, dan gunakan label verifikasi sebagai indikator tambahan dalam menilai risiko pembelian. Pengelola katalog pada gilirannya harus memastikan pengumuman kategori jelas terkait kurasi—apakah suatu kategori menerapkan kurasi wajib atau pilihan—dan menyediakan panduan teknis kepada penyedia agar dokumen yang diharapkan jelas. Keduanya, pembeli dan pengelola, memiliki peran untuk menjaga agar kurasi tidak menghambat fungsi pasar tetapi tetap menjalankan tugas verifikasinya.

Checklist Sederhana sebelum Menayangkan

Sebelum mengajukan penayangan produk, penyedia sebaiknya memastikan persyaratan dasar (NIB, KBLI, NPWP) telah lengkap, master produk konsisten, dokumen klaim (SNI, TKDN, HET, surat kuasa merek) siap dan dapat ditelusuri, serta foto dan deskripsi produk sesuai. Menyusun ringkasan dokumen yang mengaitkan masing-masing berkas dengan klaim yang diajukan membantu kurator memproses verifikasi lebih cepat. Selain itu, komunikasi awal dengan manajer kategori ketika produk menyasar kategori khusus dapat meminimalkan kebingungan dan menurunkan peluang ditandai “dalam proses kurasi”.

Label Kurasi Adalah Mekanisme Perlindungan, Bukan Hambatan

Label “Dalam Proses Kurasi” sering kali disalahpahami sebagai hambatan teknis yang mengganggu transaksi. Padahal ia merupakan mekanisme perlindungan yang penting: memastikan klaim produk yang berdampak pada keputusan pembelian dapat dipertanggungjawabkan, menjaga kualitas data katalog, dan melindungi anggaran publik dari keputusan yang didasarkan pada klaim yang belum teruji. Bagi penyedia, label itu adalah kesempatan untuk memperbaiki dan melengkapi bukti; bagi pembeli, ia adalah sinyal untuk melakukan verifikasi tambahan bila perlu. Dengan memahami tujuan dan mekanisme kurasi, semua pihak dapat memanfaatkan katalog elektronik secara lebih cerdas dan bertanggung jawab.